Hany n Nabiel

Monday, October 30, 2006

Laporan Mingguan

Hehehe, judulnya kayak di memo kantor aja.
Iya, sekarang Hany sudah 5 bulan, sudah rutin punya meal time sendiri. Bangun tidur, kira2 jam 9 Hany makan Land's Earth baby food, dicoba semua dari yang apple apricot, squash, banana oatmeal. Jam 1, Hany makan siang pake Gerber cereal yang single grain, btw, Hany paling suka yang ada banananya. Sebab rasanya manis, sebenarnya sih lebih baik yang hambar dulu, tapi udah kadung Hany suka ya udah terusin aja. jam 5 makan malam dan entar jam 8 nan supper time kadang2.

Sekarang Hany udah mulai minta apa yang dimakan sama si mbok nya, kadang2 suka dikasih juga, tapi ya yang jenisnya buah2an atau makanan yang bukan 'choking hazard'. Kadang2 nangis, kalau makananya kita cabut, soalnya udah mulai lembek dan bisa2 masuk terus ke mulutnya. Seperti gambar yang disamping ini, ini nih si Hany sampai mohon2, "Please Mak e, please mak e, " hehehehe

Btw, lebaran kemarin, kita juga pergi ke beberapa tempat. Pertama ya silaturahmi dulu sama keluarga Ocean Avenue, terus kita pergi bareng teman2 Hany, ke New Rochelle, itu tuh tempatnya si Bapak Ambassador nya PTRI . Dipilih karena gampang parkirnya, bandingkan dengan pergi ke KJRI yang yang di 68th st, susah, lagian kita rombongan orang jawa, rame lah pokoknya. Di sini kita makan bakso saja karena sudah makan di Ocean Avenue yang main course nya nasi plus ini itu. Padahal makanan lainnya banyak, tapi karena udara memang lagi dingin, kayaknya sup lebih menghangatkan, iya gak?
Terus kita pergi ke dokter, loh kok??? Iya soalnya Mama, batuk melulu, sampai muntah2 so semua makanan yang dimakan termasuk bakso hangat keluar semua, untung terkejar tapi malangnya dokter yang ditunggu ternyata sudah pulang tanpa melihat ada pasien yang menunggu di ruang tunggu, gimana sih Bu dokter??

Tapi biar begitu perjalanan masih dilanjutkan ke kediamannya "pak arsitek mesjid", begitu kita memanggil Bapak dan Ibu ini. Di sini kita lagi2 menyantap bakso yang ueenak banget, seolah membalas apa yang sudah dikeluarkan, sampai2 nambah 2 mangkok, (memang belakangan ini nafsu makan lagi tinggi).

Dan perjalanan kita ditutup dengan singgah kerumah Bu Ita, ini orang medan yang darah medannya masih kental, bah, walaupun sudah di amrik lama hehehehe, cemana lah awak ni kan orang medan, ya susahlah mau diubah logat awak ni, hehehe, disini, kita cuma makan kue kecil saja, soalnya perut udah kenyang kena banjuran kuah bakso.


Oh ya, sekarang Hany sudah kuat ngangkat baja...hehehe bukan, ..dah kuat ngangkat besi...bukan juga, udah kuat ngangkat kepalanya dan badannya disusul dengan berdiri di atas kakinya sendiri, ya iyalah masak berdiri di atas kaki ....ah basilah...ALHAMDULILLAH..., biarpun orang pada teriak2 'jangan-jangan dulu' tapi si Hany mah ga perduli, angkat terussss, ayoh Mama, pegang nih tangan Hany yang dah kuat ngegenggam ini...ayo Mama, please... bagitulah rengek si Haany, ah ini sih ngarang hehehehe..

Btw, ini nih fotonya tanpa ada efek apapun, ga seperti foto yang disebelah ini, yang courtesy nya kita berikan kepada website ini http://img1.travelblog.org/Photos/1115/4197/f/14601-Flower-1-0.jpg
Thanks for the beautiful picture, it was a perfect snap....



Oh ya, soal Hany sudah kuat ini, emang bener, tangannya kuat banget menggenggam tangan yang megang dia, huihhh dasar nih Hany, anak kebanyakan makan apa nduk??? atau karena mamanya rang medan yah, jadinya sampai tulang2 pun menjadi kuat dan galak...ngaco..., apa mungkin yah Hany nanti jalan saat berusia 7 bulan? wawlahu'alam siapa tahu yang pasti mama pasti sibuk banget mengejar2 kakinya yang lincah, gesit dan indah itu??(narcisssss), dan mudah2an Hany bisa jadi anak yang solehah yang mandiri, pintar, sehat, bening inside dan outside, sehingga bisa cepat2 bantu mamanya aminnnnn....

Dan??




Sunday, October 22, 2006

Friday, October 20, 2006

Membalas kebaikan


Kebaikan memang bertebaran dimana-mana. Dari dulu aku suka banget menulis pengalaman yang berkaitan dengan kebaikan orang2 disekitarku. Seperti hari itu ...

Sudah 4 hari Hany belum "pup" juga. Sebagai ibu yang tak pernah punya pengalaman sebelumnya, aku cukup khawatir. Aku tahu, ini pasti karena pengaruh cereal yang dicampur susu. Pertolongan pertama biasanya ku olesi "rectum" nya dengan vaseline, pake ujung dari termometer. Kalau cara ini ga berhasil, biasanya ku minumkan corn syrup yang dicampur di formulanya atau di cerealnya. Kalau ini juga ga berhasil, baru bawa ke dokter. Kalau benar2 si baby sembelit, biasanya di kasih "baby lax".

Oh ya, karena dua cara tidak berhasil, maka Hany kubawa ke dokter. Untuk lebih mudah di subway, si Hany hanya kugendong dengan "jarik". Sedikit repot juga karena jariknya bolak/i melorot. Cuaca hari itu memang sedang bagus. Hany pun tidak protes ketika kugendong dengan jarik. Walaupun jarang orang di Amerika menggendong anak dengan kain, mereka tampaknya tidak begitu peduli.

Hari itu kita menggunakan kereta B yang express, jadi langsung satu stop-an sudah nyampe di klinik. Setelah selesai, kita balik dengan menggunakan subway lagi. Aku yakin kartu Metroku masih menunjukkan 2 dollar sewaktu pergi tadi. Jadi dengan PD aku gosokkan saja di mesinnya, aneh...bolak balik cuma " please try again", aku pindah ke turnstile yang satu lagi, masih sama juga..hmmm.

Dengan sedikit kerepotan, aku mencoba mengeluarkan uang dari dompet, tiba2 ...
"hey, Ma'am...."
"come here"
"What???" teriakku di tengah keributan.
"come here,.." dengan sigap kudekati dia dan...
"shreeeeet" di gosokkannya kartu Metronya di mesin, "use this" katanya sambil berlalu.

Aku ternganga, tapi dengan sadar aku teriak, "thank you Sir". Dia cuma mengibaskan tangannya dan berlalu. Aku pun tak tahu gimana wajahnya. Thanks stranger....

__________________

Hari itu, setelah pulang dari membeli CPU yang baru (oh ya, CPU yang lama program nya ke hapus, dan banyak virusnya), kita asyik ngobrol sana sini. Tiba2 mata Papa menangkap satu keluarga yang kerepotan mengangkat sofa, dan tiba2 saja Papa berhenti.
"Orang pindahan Ma,"
"kelihatannya muslim lagi,"
"mana Pa", tanyaku sambil celingukan. Dan kulihat memang mereka muslim karena ...semua wanitanya berjilbab (for sure),...bener yah, "Kuperintahkan kau menutupi auratmu (berjilbab) agar kau mudah dikenali (sebagai muslim)" .
"itu..."
"Kayaknya mobilnya ga bisa tuh, kita tolong yuk.."

Dengan sigap, Papa mundur. Keluar dari mobil dia menyapa,
"Assalamu'alaikum brother,"
"Wa'alaikumsalam..."
"I saw you, seems that you need a help"
"Yes...,"
"Let me help you"
"How much we have to pay you?"
Hehehehe, suamiku tertawa, "ga usah, aku cuma ikhlas ingin membantu"
"Oh, MasyaAllah, alhamdulillah" kata si brother.

Papa pun mulai mengangkat 2 sofa yang cukup besar ke bak mobil belakang. Tiba2 anaknya yang kecil bilang
"Thank you for helping us...". Kami pun tersenyum, dengan mengikuti mobil mereka, kami sampai ketempat tujuan.

Malam itu tambah lagi saudara kami, keluarga dari Sudan...
Terbalaskah kebaikan yang sering kudapat? wawlahua'lam bissawab...Mungkin belum atau tidak akan pernah...

pic, courtesy of http://zman.typepad.com/photos/pictures_to_muse_by/autumn_in_hand.jpg

Labels:

Wednesday, October 11, 2006

Judul baru dan Image baru


Assalamu'alaikum,

Malam tanpa rengekan Hany, jadi juga akhirnya image yang baru dengan judul yang baru. Sayangnya aku ga punya file image yang lama dan kebetulan aku make web hosting yang baru, so cuma image yang baru yang bisa ditampilkan.

Seperti inilah image yang baru, jrenggggg. Pembuatannya masih tradisional banget, ga make aplikasi html, maklumlah aku belum bisa, dari dulu aku berharap ada yang mengajari, tapi kayaknya belum ada yang punya waktu. Btw, lay out blog ini jadinya tidak sempurna, soalnya lokasi untuk "Pengukir lain" tidak kelihatan, seperti terhimpit. Aku dah coba untuk kotak/i settingnya tetap aja belum ketemu, dasar gagap html ya begini ini...

Dan satu lagi judulnya juga nambah, "Wajah-Wajah Hany", kenapa? Soalnya kebanyakan soal Hany melulu nih blog, ya udah jadinya judulnya ditambah begitu itu. Sebenarnya kepingin berjudul "Seribu Wajah Hany", ah kok kayak judul cerpen, ya cari yang simple aja, jadinya ya begini ini.

Btw, (hehehe malu sih sebenarnya), gimana sih cara ngaplikasikan lay out yang diambil dari ciptaan orang lain, itu loh yang gratisan. Walau ada keterangannya tetep aja longo(h). sssttt, jangan bilang2.

Tuesday, October 10, 2006

Belajar mimik dodot



Hi, pa kabar? Ini disebelah pic Hany lagi dodot susu hehehe. Hany lagi belajar untuk dodot susu karena kemarin mama Hany harus dibius untuk keperluan colonoscopy, so supaya si Hany ga ikut2an teler, sehari sebelumnya si Hany sudah diajari mimik dodot.

Tapi sayang, si Hany ga mau, dodot yang lagi dipegang mamanya di 'tunjang' ya bener2 di tunjang sambil bilang, "hu uh" dan kakinya di angkat sambil nunjang botol.

Hany juga sudah makan cereal yang single grain. Lumayan, dari cereal yang dimangkok Hany sudah makan lebih dari 5 sendok bayi. Campuran cereal si Hany ialah soy milk Isomil, karena Hany ga bisa yang milk based seperti Similac. Si Similac ini membuat pipi Hany merah2 alergi.

Padahal rencananya Hany mau dapat ASI esklusif sampai 6 bulan, tapi apa daya, ada itu tuh yang di atas dan juga kelihatannya Hany dah lapar. Kata bu dokternya Hany, Hany sudah boleh diperkenalkan dengan air putih dan cereal. Air putih juga yang harus dari tap atau khusus baby water, but karena lebih praktis, Hany cuma make air putih dari tap. Begitu loh...

Monday, October 02, 2006

Di subway


Perjalanan menuju mesjid Indonesia dari Brooklyn memakan waktu lebih dari satu jam, Letak Brooklyn yang kearah barat, dari subway cuma bisa kuraih dengan train Q yang disambung dengan R di 34th street.

Perjalanan menuju mesjid Indonesia adalah sarana tidur siang yang paling nyaman buat Hany. Dia bisa tidur terus sampai nyampe ke mesjid. Hany tidak terganggu dengan bisingnya suara roda kereta yang bergesakan dengan relnya, yang kadang2 mendenyit memekakkan gendang telinga. Atau debuman keras gerbong2 yang terhempas sesekali ke relnya, juga tidak membangunkan Hany dari ritual indahnya.

Seringkali orang bertanya, wah jauh banget yah, kok naik subway sih, kasihankan si Hany. Subway yang benar2 sebuah jalan yang dibawah jalan, adalah tempat gelap yang kelam dan identik dengan kotor. Tapi kebanyakan di negara2 maju, subway adalah tempat yang lumayan bersih, nyaman dan aman bisa dibilang. Musim panas di dalam subway ada pendinginnya walaupun di platform nya ga ada, musim dingin pasti dong ada pemanasnya. Penjahat? ada juga , orang baik? mmm banyak kok, penolong? bisa diharapkan, pencuek? Ada juga.

Hari itu, perjalanan kereta Q yang berhenti di 34th st melegakan. Ketika pintu di buka cepat2 kudorng strollernya Hany keluar, soalnya tepat di sebelah ada R train yang lagi mangkal. Agak celingukan di depan tangga ( ga tau kenapa), tiba2 seseorang memanggilku dari atas tangga.
"hey, do you need help?" Biasa kudengar seperti ini.
kudongakkan kepala keatas, dan hey ....cepatnya otakku berinteraksi dengan oragan tubuh yang lain, hati.
"Yeah,"
Dan dengan gagahnya dia turun beberapa undakan tangga dan memegang strollernya Hany dan hup hup kita sudah ada di Mezzanine.
"thanks," kataku dan kubiarkan dia berlalu, dan aku pun tertegun dengan seyum stupid. Why?
Karena aku ga perlu naik tangga untuk ganti train, soalnya kan aku sudah bilang diatas, R train sudah mangkal di sebelah Q train yang berhenti tadi. Aku sebenarnya tinggal melangkah saja, so Why?
Karena ada seseoarang yang menawarkan jasanya kepada seorang ibu dan strollernya yang celingukan seperti aku, dan tawaran itu datang dari sebuah bangsa yang "di kutuk Allah". Apakah aku bersimpati pada lelaki bertopi bundar kecil yang ditaruhnya tepat di tengah ubun2 kepalanya, yang memiliki jambang, kumis, dan berjanggut panjang dan berpakain hitam putih tersebut? Ah entahlah, yang aku tahu otak dan hatiku berinteraksi bahwa aku yang berjilbab ini tak mau "memicu perang" di subway seperti yang terjadi di sisi lain dunia ini, hanya karena menolak ditolong oleh seorang lelaki bertopi bundar yang dirauh tepat di tengah ubun2 kepalanya, yang berjambang, berkumis dan memiliki janggut panjang dan berpakain hitam putih. Dia hanya seperti kebanyakan orang, ingin menolong seorang ibu dengan stroller ditangannya dan celingukan.

Di atas kereta R train tak henti aku terseyum sendiri, senyum yang berisi kebodohan atau entahlah, dasar.......

pic, courtesy of http://i1.trekearth.com/photos/21382/subway.jpg

Sakinah Mawaddah Wa rahmah, Marjo's family
Daisypath Ticker