Hany n Nabiel

Friday, October 20, 2006

Membalas kebaikan


Kebaikan memang bertebaran dimana-mana. Dari dulu aku suka banget menulis pengalaman yang berkaitan dengan kebaikan orang2 disekitarku. Seperti hari itu ...

Sudah 4 hari Hany belum "pup" juga. Sebagai ibu yang tak pernah punya pengalaman sebelumnya, aku cukup khawatir. Aku tahu, ini pasti karena pengaruh cereal yang dicampur susu. Pertolongan pertama biasanya ku olesi "rectum" nya dengan vaseline, pake ujung dari termometer. Kalau cara ini ga berhasil, biasanya ku minumkan corn syrup yang dicampur di formulanya atau di cerealnya. Kalau ini juga ga berhasil, baru bawa ke dokter. Kalau benar2 si baby sembelit, biasanya di kasih "baby lax".

Oh ya, karena dua cara tidak berhasil, maka Hany kubawa ke dokter. Untuk lebih mudah di subway, si Hany hanya kugendong dengan "jarik". Sedikit repot juga karena jariknya bolak/i melorot. Cuaca hari itu memang sedang bagus. Hany pun tidak protes ketika kugendong dengan jarik. Walaupun jarang orang di Amerika menggendong anak dengan kain, mereka tampaknya tidak begitu peduli.

Hari itu kita menggunakan kereta B yang express, jadi langsung satu stop-an sudah nyampe di klinik. Setelah selesai, kita balik dengan menggunakan subway lagi. Aku yakin kartu Metroku masih menunjukkan 2 dollar sewaktu pergi tadi. Jadi dengan PD aku gosokkan saja di mesinnya, aneh...bolak balik cuma " please try again", aku pindah ke turnstile yang satu lagi, masih sama juga..hmmm.

Dengan sedikit kerepotan, aku mencoba mengeluarkan uang dari dompet, tiba2 ...
"hey, Ma'am...."
"come here"
"What???" teriakku di tengah keributan.
"come here,.." dengan sigap kudekati dia dan...
"shreeeeet" di gosokkannya kartu Metronya di mesin, "use this" katanya sambil berlalu.

Aku ternganga, tapi dengan sadar aku teriak, "thank you Sir". Dia cuma mengibaskan tangannya dan berlalu. Aku pun tak tahu gimana wajahnya. Thanks stranger....

__________________

Hari itu, setelah pulang dari membeli CPU yang baru (oh ya, CPU yang lama program nya ke hapus, dan banyak virusnya), kita asyik ngobrol sana sini. Tiba2 mata Papa menangkap satu keluarga yang kerepotan mengangkat sofa, dan tiba2 saja Papa berhenti.
"Orang pindahan Ma,"
"kelihatannya muslim lagi,"
"mana Pa", tanyaku sambil celingukan. Dan kulihat memang mereka muslim karena ...semua wanitanya berjilbab (for sure),...bener yah, "Kuperintahkan kau menutupi auratmu (berjilbab) agar kau mudah dikenali (sebagai muslim)" .
"itu..."
"Kayaknya mobilnya ga bisa tuh, kita tolong yuk.."

Dengan sigap, Papa mundur. Keluar dari mobil dia menyapa,
"Assalamu'alaikum brother,"
"Wa'alaikumsalam..."
"I saw you, seems that you need a help"
"Yes...,"
"Let me help you"
"How much we have to pay you?"
Hehehehe, suamiku tertawa, "ga usah, aku cuma ikhlas ingin membantu"
"Oh, MasyaAllah, alhamdulillah" kata si brother.

Papa pun mulai mengangkat 2 sofa yang cukup besar ke bak mobil belakang. Tiba2 anaknya yang kecil bilang
"Thank you for helping us...". Kami pun tersenyum, dengan mengikuti mobil mereka, kami sampai ketempat tujuan.

Malam itu tambah lagi saudara kami, keluarga dari Sudan...
Terbalaskah kebaikan yang sering kudapat? wawlahua'lam bissawab...Mungkin belum atau tidak akan pernah...

pic, courtesy of http://zman.typepad.com/photos/pictures_to_muse_by/autumn_in_hand.jpg

Labels:

2 Comments:

Blogger Ummi Riza said...

Insyaallah kalo kita suka menebar kebaikan , dimanapun kita berada pasti kebaikan2 orang disekitar akan menghampiri kita.

Sampai ketemu Sabtu ini yah , insyaallah kalo gag ada halangan kita datang.

4:43 PM  
Blogger Maya Hirai said...

nah loh ada ubi ada talas, ada budi emang mesti dibalas ya.. jadi ngingetin daku.. makasih ya..
Mohon maaf lahir bathin;)

2:26 AM  

Post a Comment

<< Home

Sakinah Mawaddah Wa rahmah, Marjo's family
Daisypath Ticker