Hany n Nabiel

Thursday, January 25, 2007

Medan kota tercinta




Iseng2 tadi malam blog hopping. Sampailah ke sebuah blog yang membahas tentang kamus bahasa medan. Wah, apa pulak ini? Itulah serunya. Medan, itu kota yang bahasa daerahnya hampir tidak kelihatan. jarang sekali generasi muda yang tinggal di Medan mempraktekkan bahasa daerahnya (kecuali mungkin yang baru datang dari kappunggg hehehehe).

So, apa pulak bahasa Medan itu? Nah, ini adalah bahasa Indonesia yang dimodifikasi ke dalam bahasa gaul. Contoh, apa pulak ini? Pulak di sini maksudnya "lagi". Cemmana kabar kau? Cem disini maksudnya "bagai.../seperti"?(kalau jawabannya "Cemgitulah" maksudnya "seperti itulah".

Aku sebagai orang medan (lahir dan besar di Medan), kental sekali dengan pemakaian bahasa Medan ini. Sampai2 waktu sudah kerja di Jakarta, lumayanlah untuk jadi bahan tertawaan kolega2 di kantor. Contoh, waktu itu aku lagi nyariin temanku , dengan PD nya aku nanya, " Hey, nampak si Fulan gak?" hihihihi kontan saja orang2 ngejawab dengan berbagai polah."Tak lah, tak nampaklah", begitulah salah satu contoh jawabannya sambil hahahihihi nirukan orang melayu yang lagi nari. Pernah juga, waktu makan siang, aku lagi nyariin sedotan, so dengan lantang aku nanya ke "wak penjaga warung", "Pak, ada pipet ga?" Huahahahaha, kontan orang2 yang lagi makan di warung nengok ke arah perempuan Medan ini, sambil cekikikan , alamakkkkkk...

tapi anyway, aku bangga kok jadi orang medan, so, waktu ada beberapa teman dan kenalan yang baru pulang dari Jakarta (dulu waktu aku masih tinggal di medan), langsung berubah bahasanya agak ke Jakarte-jakartean pake dong, doang, lu gue, gimana sihhhhh (begitulah kami menyebutnya), ;langsung juga aku tertawa habis dan protes sambil bilang "baru sebenntarrr kau di zakarta sudah tak kentara lagi batakku bah, dong," Huahehehehehe...
Nah, yang lebih lucu, temenku kuliah di aceh, eh pulang2 udah bahasa Jakarte, nah lu...emangnya Monas pindah ke Aceh? Hehehehe...

Berkomunikasi dengan suami juga aku kadang2 ada masalah, tapi alhamdulillah suamiku ini penyerap kebudayaan yang paling oke. Contoh, "Pa, tolong kemarikan bon-bon itu", kontan dia bingung, "apa sih bon bon?" " ohhhh itu tuh, permen" Ohhhhh....Nah sekarang malah suamiku yang lebih batak, maksudnya lebih kasar, maklumlah campuran kebumen yang ngapak dengan medan yang galak, what a combination!!!!!!..

PS: Pic Hany lagi nyeker, alisa ga pake playing wear dan kaos kaki, keliatan kayak anak Medan kali kau Hany....

1 Comments:

Blogger topan said...

pertama kali ke Medan,gw kirain mereka seorang pekerja,la kalo lapor " Semalem saya pulang jam 3 " dalam hati hebat bener ini anak kerja sampai jam 3 malem,e gak taunya semalem itu kemarin...lah....halah..

2:54 AM  

Post a Comment

<< Home

Sakinah Mawaddah Wa rahmah, Marjo's family
Daisypath Ticker