Hany n Nabiel

Thursday, August 04, 2005

Tontonan



(sekelumit ingatan tentang drama tipi)

Tiba-tiba aja pikiran kembali ke percakapan dengan salah seorang mbak yang tergila-gila drama korea. Sampai-sampai waktu belanja di Manhattan, bela-belain pulang supaya bisa nonton drama korea itu. Semua pada heiiiirannn, kenapa sehhh…

“Pokoknya, harus pulang segera titik.”

Hehehe…aku juga teringat, begitulah aku dulu waktu tergila-gila dengan Un Soh dan Cun Soh (bener ga ya?) itu yang di Endless Love, wuihhhh kayanya gimanaaaaaaaa gituhhh. Sampai-sampai soundtraknya masih terbayang-bayang (bukan terngiang-ngiang lagi). Mana ceritanya melonkolis abisss.

Di tambah lagi satu serial yang isinya dewasa bangettt. “Winter Sonata”, duhh sampe melayang-layang ke udara sangking serunya. Ditambah lagi ama bae Yong Jin yang cakep dan cool…hoah dunia serasa tak berujung (hehehehe geli juga kalo ingat kita pernah ngefans mah ni orang).

Yang tak bisa dilewatkan tentu saja All about Eve-nya Jang Dong Gun, yang bisa-bisa membuat mata tak bisa terpejam sekedippun. Membayangkan Jang Dong Gun yang cakep itu berpura-pura sebagai orang biasa, ternyata seorang pemilik stasiun tipi-mencintai seorang gadis pintar yang bekerja di stasiun itu sebagai penyiar dan tidak pernah diketahui oleh si gadis kalau dialah yang memilik stasiun itu. Duhhhhh, pingin rasanya terbang ke Seoul saat itu juga.

Masih kenal dengan Won Bin ga? Itu loh yang maen di Endless love juga dan kemudian main dengan artis Jepang yang namanya siapaaaa gitu Fukada apa yah, di serial Friends kerjasama Jepang dan Korea. Itu juga menjadi favorite jaman dahulu saya (hehehehe, sekarang sudah punya favorite sendiri yang sedang nunggu di rumah)

Mengenai fenomenal ini, satu hal yang bisa saya cermati adalah seni budaya orang Korea terasa lebih lembut. Bayangkan saja, remaja Jepang bahkan sangat tergila-gila dengan drama Korea. Entahlah, bagi saya, drama Korea lebih dewasa dalam isi ceritanya, tidak grasa-grusu, ada alur yang indah, ada pesan yang disampaikan, setidaknya ada dua atau tiga pesan moral yang digambarkan. Masih klasik, ada baik pasti ada si buruk, ada bahagia pasti ada nestapa, selalu ada dua kutub yang saling berlawanan.

Sebuah gender yang sebenarnya biasa saja, tapi begitu hidup dan beralur. Biarpun ini digambarkan sebagai kisah cinta, tapi tak ada kesan vulgar dalam penggambarannya. Cinta digambarkan dengan ketenangan, baik saat duka atau bahagia. Tentu saja bukan inti bercintanya itu, tapi bagaimana mereka mengolah suatu hiburan menjadi begitu melekat diingatan pemirsa.

Saya berharap anda masih ingat drama produksi kita yang diangkat dari novel Sengsara Membawa Nikmat? Kala itu Sandy Nayoan dan Desy Ratnasari belum terkenal seperti sekarang. Dua pemain ini begitu memikat hati pemirsa (saya contohnya), yang mana disetiap akhir cerita selalu ada sinopsis dari - kalau ga salah Ratna Sarumpaet- , tentang apa isi novel, siapa pengarangnya, dijaman apa dibuat, budaya apa yang mempengaruhi. Wah, bagi saya itu suatu ilmu pengetahuan untuk perluasan sastra yang palinggggg gampang, nonton, terus ada penjelasannya.

Mungkin masih ingat Datuk Meringgih? Atau Siti Nurbaya? Itu juga menjadi booming saat itu. Him Damsyik dan Novia Kolopaking benar-benar seperti ada di dunia nyata. Sehingga setiap orang yang haus wanita pasti digambarkan tinggi kurus dan pakai tongkat hehehehe, dan bayangan setiap wanita yang dikawin paksa pasti berambut panjang dan memakai kebaya (wah maksa banget perumpamaannya).

Tapi begitulah, daya tarik sebuah tontonan itu, kalau diangkat dari akar kebudaayaan, kehidupan sehari-hari, cermin dari masyarakat sekitar, hampir dapat dipastikan unggul dari yang terkesan serba terpaksa dan instant atau cuma sebuah contekan.

Ah, ya sudahlah, nikmati saja tontonan, asal bisa belajar dari tontonan tersebut, seperti kata Forrest Gump, “My mama always said life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get.”

3 Comments:

Blogger syafrina-siregar said...

Astaga.......ini Novita kan?!
Gilaaaa......aku terakhir denger kamu udah merit ya?
Ck...ck...trus skrg di Amrik ya?
Ck..ck...Rencana Allah emang gak bisa ditebak....
emailan ke aku dong.
Apa kabarmu sekarang?

9:57 AM  
Blogger vita said...

yes it's me.

married, yes of course, u ? when?

7:39 PM  
Blogger syafrina-siregar said...

Me? Married? phew.....cant say much now...
Life's been very unpredictable lately....:-(
But i will....someday....dont worry :-)
it felt like yesterday...graduation day, then ...when you all came to my place ... and now, the last time i visited Medan, i only chatted with Dewi Ertika...
well....that's life...

6:56 AM  

Post a Comment

<< Home

Sakinah Mawaddah Wa rahmah, Marjo's family
Daisypath Ticker