Alergi

Belum tau mau ngasih judul apa, padahal banyak yang mau diceritakan.
Serangan alergiku sudah semakin sulit dikendalikan. Padahal baru 3 minggu yang lalu hidungku yang puesek ini dioperasi kecil, polyp nya di kempesin. Eh 2 malam berturut-turut, serangan alergi menyerbu kerongkongan, gatel sekali. Aku pikir dengan bayaknya mucous di hidung dan tenggorokan maka gatallah dia, kupikir dengan minum Mucinexs sama Claritin, amanlah dunia, ternyata tidak sodara, makin menyiksa sampai aku menging-menging (whezzing), batuk terus tapi ga ada yang keluar, tak bisa tidur dan akhirnya begadang dan menangis semalaman.

Suami pun tidak tinggal diam, dengan berbekal minyak tawon (betapa terkenalnya minyak ini di NY), aku pun di pijit lehernya, belakangnya, dadanya, aduhhh makasih Pa. Tapi ya tetap aja kerongkongan ini tetap gatal. Semakin parah, maka besoknya aku memutuskan pergi sendiri ke Emergency Room, cuma diantar saja sama suami dan anak2, selebihnya berjuang sendiri.

Seperti biasa, ngisi formulir dulu, duduk dulu menunggu, tapi alhamdulillah tak lama, namakupun dipanggil. Ditanya, dan kukatakan sejujurnya, ohh please help me...Tapi ya begitu, penyakit itu kalau di rumah kayaknya udah mo bikin keder aja, eh gitu di bawa ke rumah sakit, malah adem ayem, ya udah treatmentku pun cuma kayak ke dokter pribadi aja. Di periksa dada, terus dikasih Albuterol (agian and again sighhhh). Periksa urine, mana tau hamil, ternyata enggak, terus di X-Ray, and ....finally dokternya datang, suggest ini itu, terus ditawari Prednazone (steroid lagi asteroid lagi eh salah). Terus dikasih resep antibiotik (kayak makanan aja), albuterol and si Pred...and you good to go. That's it................

Well, sakit itu ga enak, tapi kenapa badan ini sekrang lemah sekali yahhhh.